thumb

ANAK MUDA SELAMATKAN BUMI DENGAN INOVASI EKONOMI SIRKULAR

Published on 2022-12-02

Bogor, 13 November 2022 – CEO CPROCOM (Center for Public Relations, Outreach, and Communications), Dr. Emilia Bassar menyatakan bahwa kepedulian anak muda dalam mengatasi persoalan perubahan iklim, salah satunya melalui ekonomi sirkular, sangat menentukan masa depan bumi kita. Untuk itu, CPROCOM mengadakan kegiatan Aku Iklim (Aksi Komunikasi untuk Perubahan Iklim) dengan tema “Kampanye Perubahan Iklim Melalui Inovasi Ekonomi Sirkular” yang dihadiri puluhan peserta dari perguruan tinggi, LSM, dan perusahaan hari Minggu, 13 November 2022. Kegiatan ini menghadirkan 3 Tamu Bumi (narasumber) yaitu Dr. Emilia Bassar, Dr. Indra Ardiyanto (Head of Public Affairs Great Giant Foods), dan Arif Mujahidin (Corporate Communication Director Danone Indonesia) Kampanye inovasi ekonomi sirkular perlu dijalankan guna mengajak sekaligus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan produk kembali, berulang, dan/atau di daur ulang guna mengurangi limbah dari hasil produksi (zero waste). Adanya urgensi ini, Emilia Bassar mengajak setiap orang untuk sadar akan perubahan iklim. “Kami juga mengajak anak muda untuk melakukan kampanye kreatif tentang penerapan ekonomi sirkular guna mengurangi dampak perubahan iklim. Kita harus menjaga dan melindungi bumi dari kerusakan yang semakin parah,” ujar Emilia Bassar yang akrab disapa Emil. Presentasi Emil di acara Aku Iklim menyatakan bahwa untuk melakukan aksi nyata dalam meminimalkan dampak perubahan iklim dapat dilakukan dengan pendekatan Action for Climate Empowerment (ACE) yang memiliki 6 (enam) elemen, yaitu pendidikan, pelatihan, kesadaran masyarakat, akses informasi, partisipasi masyarakat, dan kerjasama internasional. Implementasi dari konsep ACE dikatakan oleh Emil: “Kita tidak perlu menunggu menjadi ahli untuk memulai sebuah aksi menangani climate change. Kita dapat melakukannya dengan cara-cara sederhana, seperti mengunggah di media sosial terkait penggunaan produk ramah lingkungan.” Adapula praktik ekonomi sirkular di perusahaan dapat kita lihat seperti yang telah dilakukan oleh Great Giant Foods (GGF), yaitu perusahaan holtikultura yang bergerak di perkebunan dan peternakan. “Kami mempunyai beberapa produk, salah satunya adalah buah-buahan. Beberapa produk kami dijual langsung dan beberapa dijadikan canned food yang menghasilkan limbah berupa kulit buah. Kulit buah tersebut kami jadikan pakan untuk ternak, kemudian hasil limbah dari ternak, kami jadikan biogas dan energi. Jadi semua hasil produksi kami menghasilkan zero waste,” jelas Indra Ardiyanto pada presentasinya di acara Aku Iklim. Pada kesempatan ini, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Muhajidin, memaparkan bahwa produk Danone-Aqua telah melakukan reduce, reuse, recycle (3R) pada produk-produk plastiknya. “Di Danone-Aqua, 70% bisnisnya menggunakan reusable packaging, sisanya menggunakan single packaging. Penggunaan plastik ada regulasinya. Kita juga memperhatikan safety,” kata Arif. Arif menjelaskan bahwa kemasan memiliki peran yang diperlukan untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk dan memungkinkan produk untuk disimpan, diangkut, dan digunakan dengan aman. Suasana acara Aku Iklim di hari Minggu penuh dengan antusiasme peserta dari awal acara hingga akhir. Peserta tidak hanya mendapatkan insight tentang perubahan iklim dan ekonomi sirkular, tapi juga dapat saling berinteraksi melalui games yang kreatif, team-building, dan menyusun rencana aksi untuk kampanye perubahan iklim dan ekonomi sirkular.

Leave a comment


Your e-mail address won't be published. Required fields are mark *

Loading
Your comment has been sent. Thank you!