thumb

Teknik Presentasi yang WOW

Published on 2021-07-18

Bogor, CPROCOM—Creative People pasti sudah tidak asing lagi dengan presentasi ya? Karena sejak bangku sekolah dasar kita sudah sering melakukannya. Melakukan presentasi di depan publik tidak hanya sekedar menggabungkan teks dan gambar kemudian kita sebagai presenter menjelaskannya. Tetapi, kita perlu memperhatikan kenyamanan dan kemudahan audiens dalam menerima materi yang kita sampaikan. Kita juga perlu memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan menarik bagi audiens. Bagaimana cara melakukan presentasi yang efektif dan WOW? Pada 11 Oktober 2020, Center for Public Relations, Outreach and Communication (CPROCOM) mengadakan online training bertemakan Public Speaking for Professional. Pada training ini, beragam materi disampaikan untuk menunjang kemampuan public speaking peserta training, diantaranya adalah materi “Teknik Presentasi yang WOW” yang disampaikan oleh Dr. Emilia Bassar atau biasa disapa Emil. Menentukan dan mendalami topik merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan presentasi. Ketika kita sudah memiliki topik yang akan dipresentasikan, kita harus mendalami materinya dua hingga tiga kali lebih banyak dari yang akan dipresentasikan. Apalagi ketika kita diberikan kebebasan untuk menentukan topik, maka sebaiknya topik yang disampaikan adalah topik yang kita miliki pengetahuannya, punya pengalaman praktisnya, dan menguasai permasalahannya. Akan tetapi, ketika kita diminta untuk menyampaikan sesuatu yang minim kita ketahui, maka kita harus belajar cepat untuk mendalami topik tersebut dan mempelajari dengan baik referensinya. Emilia Bassar menyampaikan materi penyusunan Strategi Komunikasi Publik bagi 100-an peserta Dinas Kominfotik di 34 Provinsi pada kegiatan Bimbingan Teknis Kementerian Kominfo secara hybrid (luring dan daring) di Denpasar-Bali, 16 Juni 2021. Hal lain yang kita siapkan dan rancang adalah “Know and Engage Audience”. Menjadi seorang presenter tidak hanya sebatas berbicara kemudian selesai. Kita harus mengenal siapa audiens kita, darimana mereka berasal, berapa jumlahnya, apa pekerjaan mereka atau yang biasa mereka lakukan, dan lainnya. Kita harus memiliki kemampuan berpikir secara strategis sehingga saat kita presentasi, kita dapat melibatkan audiens meskipun dalam waktu yang sempit. Apabila engagement kepada audiens tidak dilakukan, maka kita tidak mengetahui apakah audiens paham akan informasi yang kita sampaikan, apa yang mereka pikirkan atau rasakan, dan bagaimana pendapat mereka terhadap materi yang kita paparkan. Engagement atau melibatkan audiens dapat dilakukan dengan, antara lain, memberikan pertanyaan di awal sesi presentasi, memberikan kesempatan pada audiens untuk bertanya, dan/atau meminta audiens menyampaikan pendapatnya melalui tulisan atau gambar. Cara engagement dari setiap presenter atau public speaker bisa berbeda, yang terpenting adalah bagaimana membuat audiens nyaman saat berinteraksi dengan kita. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada audiens yang sudah memberikan feedback atau bertanya. Pemberian apresiasi ini penting agar interaksi dan engagement yang dilakukan semakin baik. Tentunya kita harus memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta, jangan sampai kita terfokus hanya kepada satu atau dua orang saja. Emilia Bassar melibatkan peserta pelatihan Stakeholders Mapping and Issues Management melalui simulasi, games dan praktik bagi Tim Komunikasi Petronas di Jakarta, 16-17 Desember 2019. Ada beberapa tipe audiens yang perlu kita ketahui dan bagaimana strategi penanganannya. Pertama, tipe “Sniper” yang memberikan kesan sinis terhadap kita atau topik kita, dan memulai dengan sikap permusuhan. Mereka sering menaruh perhatian dan mendengarkan apa yang kita sampaikan untuk mencari kesempatan yang tepat guna menyampaikan kritik. Audiens ini bisa saja memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dari kita, lebih senior dari kita, atau jabatannya lebih tinggi dari kita. Saat menghadapi tipe “Sniper” ini, kita harus tetap tenang, fokus pada materi, dan ingat bahwa audiens seperti ini mungkin hanya 1?ri total audiens yang hadir. Sehingga jangan sampai fokus kita terganggu dan kemudian merugikan 99% audiens lainnya. Saat tipe Sniper” bertanya atau memberikan tanggapan, kita berikan jawaban yang langsung pada inti permasalahan disertai data yang akurat. Tak lupa ucapkan terima kasih dan beri apresiasi bila pertanyaan atau tanggapannya bagus dan menarik.

Leave a comment


Your e-mail address won't be published. Required fields are mark *

Loading
Your comment has been sent. Thank you!