KOMUNIKASI UNTUK KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

BOGOR, CPROCOM – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (PT ANJ) merupakan salah satu perusahaan yang memiliki concern terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuat lahan konservasi. Lebih lanjut, CPROCOM mengundang Nardiyono Head of Conservation PT Austindo Nusantara Jaya Tbk pada live Instagram Bincang Bumi bertajuk “Komunikasi untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati” Diketahui hingga saat ini PT ANJ telah mengalokasikan lebih dari 60.000 hektare sebagai area konservasi sekaligus sebagai bentuk kontribusi penurunan gas rumah kaca atau pemanasan global. Nardiyono menjelaskan bahwa konservasi termasuk dalam visi perusahaan untuk menjadi perusahaan agribisnis berkelas dunia yang meningkatkan kehidupan manusia dan alam. Oleh sebab itu dalam praktek pembangunan kebun PT ANJ berpedoman pada responsible development atau pembangunan yang bertanggung jawab, dimana setiap pembangunan yang dilakukan PT ANJ harus memperhatikan keseimbangan antara kesejahteraan manusia dan kelestarian alam. Dalam hal komunikasi, PT ANJ memiliki dua strategi yaitu komunikasi secara eksternal dan internal. Pada komunikasi eksternal PT ANJ memanfaatkan beberapa media untuk mengkampanyekan dan mengkomunikasikan program-program konservasi, antara lain yaitu melalui laporan keberlanjutan atau sustainability report, ESG, dan lain-lain. Kemudian pada komunikasi internal, PT ANJ menerbitkan majalah yaitu cakrawala dan membuat Responsible Development Program (RD Program). Dalam upaya membangun awareness terhadap anak muda, seluruh unit PT ANJ mempunyai program sekolah konservasi. Tidak hanya itu, pada tahun 2019 PT ANJ membentuk program dan melibatkan peran generasi muda yang diberi nama Peduli keanekaragaman hayati (Pendaki). Seluruh pihak dilibatkan dalam program ini, baik karyawan lapangan hingga presiden direktur dituntut untuk terlibat secara langsung dalam pendataan keanekaragaman hayati yang ada di konsesi PT ANJ. Program ini juga telah mendapat penghargaan dari RSPO Excellence Award pada tahun 2022 lalu, karena dianggap berhasil mengkolaborasikan antara program sosial dengan program biodiversity. “Ini menjadi salah satu ujung tombak perusahaan untuk mengkomunikasikan hal-hal mengenai konservasi kepada anak-anak yang berada dalam lingkungan perusahaan,” tambah Nardiyono Nardiyono menjelaskan bahwa banyak tanaman kelapa sawit yang sampai ke bibir sungai, sedangkan menurut regulasi pemerintah bibir sungai harus diberi sepadan dengan tujuan untuk menjaga kualitas sungai. Menanggapi hal itu PT ANJ membuat program replanting atau penanaman kembali di area bibir sungai. Dalam program ini, PT ANJ memilih beberapa spesies asli yang berasal dari daerah tersebut dan juga menanam pohon buah-buahan lokal. Selain untuk penurunan gas rumah kaca, hal ini juga dilakukan untuk menjadi pohon pakan satwa liar yang ada dalam area konservasi. Luasnya area konservasi milik PT ANJ ternyata berkontribusi juga dalam pelestarian satwa liar yang ada di beberapa daerah. Nardiyono menjelaskan bahwa setiap kebun milik PT ANJ masing-masing memiliki ikon spesies. Salah satu contohnya dalam area konservasi di Blitung Timur PT ANJ melindungi primata terkecil di dunia yaitu Tarsius. Kemudian di Kalimantan Barat terdapat Orang Utan. Lalu di Papua terdapat beberapa jenis burung seperti Kasuari, Kakatua Raja, dan Kakatua Jambul kuning. Dibalik kesuksesan program yang dibuat oleh PT ANJ, Nardiyono mengungkapkan bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan menjadi tantangan terbesar saat ini. Enggan menyerah, PT ANJ tetap berupaya dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan serta terus mengkampanyekan, memberikan sosialisasi, dan memberikan pemahaman tentang pentingnya memelihara lingkungan. . Untuk creative people yang mau tau lebih lanjut tentang pembahasan diatas, video selengkapnya bisa kalian akses di : https://www.instagram.com/tv/CpmimefgQ43/?igshid=YmMyMTA2M2Y= (DF/DB)